Selasa, 16 April 2013

AIR MATA TAK BERMUARA

Demi matahari dan sinarnya
demi bulan apabila mengiringinya
demi siang apabila menampakkannya
demi malam apabila menutupinnya
demi langit serta pembinaannya
demi jiwa serta penyempurnaannya
bersama lembutnya angin di malam buta
ku angkat sepasang tangan yang melemah
ku berbisik bisik sunyi padanya
ruh ke khusuan di segelar sajadah merah
langit langit menyepi diam tanpa suara
ku dendangkan syair fatihah yang terpatri
kulantunkan keinginan jiwa menghamba padanya
oh....betapa ku tak berdaya  dan hina
jiwa ini hanya serata tanah merah
penuh dengan butiran pasir dosa
bersujud hambamu yang hina
mengalirkan air mata tak bermuara
memohon ampunan atas butiran pasir dosa

PADAM

Laksana bintang berkilat cahaya
di atas langit hitam kelam
sinar berkilau cahaya matamu
penerang jiwa dan relung qolbu

tapi.............
itu dulu.......dulu sekali
kini kau hanya lentera
yang padam oleh hembusan angin
yang tak beri arti bagi kehidupannku lagi

PENANTIAN DI UJUNG SENJA KELABU

Cahaya mentari hlang ditelan waktu
bumi menangis terharu biru
gemericik tangisan langit menambah pilu hatiku
hembusan angin simponi syahdu

tarian-tarian nyiur menemani qolbu
oh........ku tak tahan menahan keinginan qolbu
semua keindahan ciptaan tuhanku
menemani kisah penantian penyejuk qolbu

PENA DAKWAH

Pena ini telah menemani hidupku
bersama lika liku kehidupanku
dengan pena ini ku berdakwah
lewat kata yang ku rangkai indah

di lembaran kertas lusuh ini ku berdakwah
hamba ini hanya pemakna tulisan dari-NYA
penikmat segala ciptaan-NYA
pencari jalan indah sirotolmustaqim

hari demi hari ku terus menulis
sepatah kata yang penuh harapan
hamba hanyalah penggores tinta
yang membuat jejak jejak hidupnya lewat kata

Jumat, 12 April 2013

ATAS NAMA PEMILIK CINTA

Atas nama pemilik cinta
dengan hati yang begitu ikhlas ku mencintaimu
ku persembahkan ketulusan cintaku untukmu wahai penebar rasa
kanku jaga kehormatannmu layaknya bumi menjaga alam ini
kanku bawa kau ke dunia yang benar-benar layaknya allah membimbingku

cintaku kerna allah
tak sedikitpun untuk membawamu ke dalam kemurkaannya
wahai kau adinda penebar rasa
terimalah aku untuk menjadi bagian hidupmu
jangan pernah kau ragu untuk cinta dan kesetiaanku
sesungguhnya kau harus tau
aku mencintaimu karena TUHANMU

KAU YANG TEBAIK UNTUKKU

Rentang waktu berjalan
meniti sekelumit hari menari
jejak-jejak sang petualan mimpi
menurut sertakan lembayung berharap

selembut hatimu sang awan berarak mega
seindah tatapan matamu sang langit membuka cahaya
sekian bait-bait telah ku jejaki
ku temui penantian hati itu di hatimu di singgahsana cintamu

aku ingin menetap selamanya di hatimu
tiada seindah raut pesona wajahmu
tiada yang sanggup menyamai hebatnya kasih sayangmu
tiada yang bisa menggatikan dirimu di hatiku

(cahaya di ufuk timur^fakhri zafran khairi)