Senin, 04 November 2013

Sanubari Para Pengabdi

Karya : Lia Amalia Intan Permata Sari

Satu langkah tertuju pada sang maha terpuji
Mengabdikan diri menjadi hamba
Berjanji,bersyahadatlah sudah
Tuk tepati janji

Dunia tiadalah nyata
Fatamorgana hanya pengharapan tiada guna
Sehalus sentuhan,satu jejak kecil
Mereka yang telah menjadi saksi
Menoreh tuk membangun para generasi
Yang tak nyata harapkan balas budi
Ikhlas setulus hati mereka menjalani

Untuk apa jika semua terpedaya?
Jelaslah tercantum di al-kitab suci yang maha terpuji
Mereka sang para pengabdi
Menuntut kata tercipta sang tercipta

 Merekalah sang para pengabdi
Bukti nyata ketulusan nurani
Pantaskah lancang kau menolak?
Pantaskah berbalik kau meninggalkan?
Tidaklah pantas '' AH......'' teriakkan

Wahai kaum muda !
Bukan hal itu yang mereka harapkan !
Mereka yang telah mengajarkan
Maksud keteguhan hati dalam ikhlas sanubari
Merekalah yang telah terpatri dalam sanubari
Di dalam hati sanubari para pengabdi

Minggu, 03 November 2013

Bukti Dalam Baktiku

Karya : Yaya Ofia M 
(Q.S Al-Isra 23)

Jagat raya tertatih,mengibar keagungan kuasa-Nya
Jelaga jaring hidup ini menopang keesaan-Nya
Dialah Allah,Dzat yang maha esa
Yang menata derap langkah setiap bukti dan budi makhluk-Nya

Bakti yang berlayar dalam kearifan
Bahu membahu dalam kekokohan pengorbanan
Sekian gelombang mendebur jasa yang hakiki
Terombang ambing sebagai bukti figur yang abadi

Duhai Ayah,Ibu
Kini harimu berlanjut senja,
Membekas dalam kehampaan ruang lara
Menata memori dalam dekapan mata

Gemintang suci yang beraksi dalam sendu
Membias fitrah suci dalam bingkai kemuliaan
Luntur bijak keringat saksi di tanganmu
Kujadikan acuan dalam keterbatasan bakti budiku

Untukmu Ibu,untukmu Ayah
Kupersembahkan pilar sumpahku dalam jajaran keberanian
Kupersembahkan pilar janjiku dalam ambisi kesadaran
Untukmu Ibu untukmu Ayah

Ya Rabbal a'lamiin

Dalam senandung tasbih ku mengadu
Sucikanlah jeratan dosa mereka dengan hikmah Magfirah-Mu
Luruskan langkah mereka menuju Firdaus-Mu
Hingga kelak nanti bersatu dalam kafilah Rasul-Mu

Sabtu, 12 Oktober 2013

Sajak Tak Berarti. . . . .

Menangis lalu ku menulis
Berduka kemudian ku berkarya
Bahagia dan kau pun tercipta
Bersuka akhirnya kau pun nyata

Berteman semilir angin di tengah malam
Berkawan suara daun yang berjatuhan
Asaku....rasaku saat itu
Seakan jadi tuan bagi diriku

Air mata yang berlinang deras
Tak henti saat menciptakannmu
Tawa yang teramat riang
Tak kunjung pula nyata

Kau tercipta karena adanya rasaku
Namun kau tak bantu akhiri tangisku
Untuk apa kau tertulis nyata
Namun kau tak pernah ada tiada guna

TEGAK BERDIRI

Aku tahu
Luasnya lautan tak dapat ku arungi
Akupun tahu
Tingginya gunung sulit ku daki
Aku juga tahu
Panasnya gurun tak dapat ku lewati
Aku tahu.......aku tahu.......
Tak mungkin berdiri di atas duri

Namun...........

Meski harus ku terlelah mengarungi lautan
Meski harus ku tertatih mendaki gunung
Meski ku harus terpanggang di tengah gurun
Meski ku harus tersayat berdarah nanah diatas duri
Aku Akan Tetap BERDIRI
Tegar Mengejar Wujudnya MIMPI

Selasa, 24 September 2013

Nyanyian Duka

Berjalan daku diatas jembatan nada
Tanpa note dan kunci yang terarah
Tangisku kala itu menjadi merdu
Mengisi penuh menari ke seluruh penjuru
Tercipta dar syair pribadi
Kisahku penuh duka di jalan penuh duri
Entah apa rencana-NYA untukku
Selalu selipkan air mata
Dalam buku perjalanan hidupku
Biarkan aku bernyanyi saja
Nyanyikan lagu duka yang tak kunjung sirna
Berharap tuhanku berikan pesan suka
Hentikan nyanyian duka yang tak ada makna

Rindu Menggebu

Rintik hujan menyerbu dari angkasa
Sunyinya kala itu teriuh seketika mata
Terdengar pujian dan nyanyian cinta dari seluruh jagat raya
Bergumam membahana mengisi penuh telinga
Dalam suara bergejolak cinta
Mereka merindunya. . . . .
Dalam hati gundah gulana
Mereka menanti bertemunya. . . . .
Namun air mata mereka menetes tak terkira
Tak dapat menahan gundukkan rindu di dada
Mereka ingin menyapa menghatur salam padanya
Namun waktu tak berpihak pada itu semua
Ya habibi Qolby
Kekasih hatiku...penyejuk qolbuku
Hadirlah dalam hatiku
Menyiram rindu yang membara di dadaku

ya Rosullallah ya Habiballah

Kamis, 06 Juni 2013

PUISI USTAD JEFRI AL-BUCHARI

Siapakah enkau ya muhammad
Begitu dahsyatnya engkau di relung hati kami
Seluruh para penghuni alam ini membicarakan engkau
Jika bukan karena engkau yaa muhammad
Sungguh kami tidak akan pernah mengenal robb kami
Duhai Allah ,maukah engkau menghadirkan beliau dalam mimpi kami.
Memandang kesejukan wajahnya dalam pelukan hati
Mendengar kemerduan suaranya memanggil engkau
Sebentar...........saja ya Allah
Duhai Allah,semoga engkau bangkitkan kami dalam barisan yang sama
Bersama Rosul kami
Ya habib ya Rosulallah

Sabtu, 04 Mei 2013

TITIK

TITIK Awal dan akhir
titik titik titik titik titik titik titik
titik titik titik titik titik titik titik
titik titik titik titik titik titik titik 
titik titik titik titik titik titik titik
titik titik titik titik titik titik titik 
titik titik titik titik titik titik titik
titik titik titik titik titik titik titik
titik titik titik titik titik titik titik 
BERJUT-JUTA TITIK
HANYALAH SATU TITIK
YANG MENJADI JIWA
TITIK juga akhir
TITIK bisa datang kapan saja
siang malam TITIK bisa datang menghampiri
TITIK merubah siang jadi malam
ketika TITIK menghampiri jiwa
tidaklah ada teman
dan tidak pula titik MEMINTA tuk jadi KOMA
OH....................PERMINTAAN TITIK SIA-SIA
KARENA TTIK AKHIR SEBUAH SANDIWARA

Selasa, 16 April 2013

AIR MATA TAK BERMUARA

Demi matahari dan sinarnya
demi bulan apabila mengiringinya
demi siang apabila menampakkannya
demi malam apabila menutupinnya
demi langit serta pembinaannya
demi jiwa serta penyempurnaannya
bersama lembutnya angin di malam buta
ku angkat sepasang tangan yang melemah
ku berbisik bisik sunyi padanya
ruh ke khusuan di segelar sajadah merah
langit langit menyepi diam tanpa suara
ku dendangkan syair fatihah yang terpatri
kulantunkan keinginan jiwa menghamba padanya
oh....betapa ku tak berdaya  dan hina
jiwa ini hanya serata tanah merah
penuh dengan butiran pasir dosa
bersujud hambamu yang hina
mengalirkan air mata tak bermuara
memohon ampunan atas butiran pasir dosa

PADAM

Laksana bintang berkilat cahaya
di atas langit hitam kelam
sinar berkilau cahaya matamu
penerang jiwa dan relung qolbu

tapi.............
itu dulu.......dulu sekali
kini kau hanya lentera
yang padam oleh hembusan angin
yang tak beri arti bagi kehidupannku lagi

PENANTIAN DI UJUNG SENJA KELABU

Cahaya mentari hlang ditelan waktu
bumi menangis terharu biru
gemericik tangisan langit menambah pilu hatiku
hembusan angin simponi syahdu

tarian-tarian nyiur menemani qolbu
oh........ku tak tahan menahan keinginan qolbu
semua keindahan ciptaan tuhanku
menemani kisah penantian penyejuk qolbu

PENA DAKWAH

Pena ini telah menemani hidupku
bersama lika liku kehidupanku
dengan pena ini ku berdakwah
lewat kata yang ku rangkai indah

di lembaran kertas lusuh ini ku berdakwah
hamba ini hanya pemakna tulisan dari-NYA
penikmat segala ciptaan-NYA
pencari jalan indah sirotolmustaqim

hari demi hari ku terus menulis
sepatah kata yang penuh harapan
hamba hanyalah penggores tinta
yang membuat jejak jejak hidupnya lewat kata

Jumat, 12 April 2013

ATAS NAMA PEMILIK CINTA

Atas nama pemilik cinta
dengan hati yang begitu ikhlas ku mencintaimu
ku persembahkan ketulusan cintaku untukmu wahai penebar rasa
kanku jaga kehormatannmu layaknya bumi menjaga alam ini
kanku bawa kau ke dunia yang benar-benar layaknya allah membimbingku

cintaku kerna allah
tak sedikitpun untuk membawamu ke dalam kemurkaannya
wahai kau adinda penebar rasa
terimalah aku untuk menjadi bagian hidupmu
jangan pernah kau ragu untuk cinta dan kesetiaanku
sesungguhnya kau harus tau
aku mencintaimu karena TUHANMU

KAU YANG TEBAIK UNTUKKU

Rentang waktu berjalan
meniti sekelumit hari menari
jejak-jejak sang petualan mimpi
menurut sertakan lembayung berharap

selembut hatimu sang awan berarak mega
seindah tatapan matamu sang langit membuka cahaya
sekian bait-bait telah ku jejaki
ku temui penantian hati itu di hatimu di singgahsana cintamu

aku ingin menetap selamanya di hatimu
tiada seindah raut pesona wajahmu
tiada yang sanggup menyamai hebatnya kasih sayangmu
tiada yang bisa menggatikan dirimu di hatiku

(cahaya di ufuk timur^fakhri zafran khairi)

Kamis, 28 Maret 2013

TAHAJUD REMBULAN

Jarum jam terlelap tidur
diselimuti hangatnya raja kegelapan
sedankan diriku terbangun
mendekatkan jiwa dan raga
pada sang pemilik rembulan
gelap terasa terang dan tenang
ditemani indahnya raja kegelapan
di kawal oleh gemerlapnya bintang
di iringi melodi gemericik air kesejukan
ku gelar sajadah permohonanaku
mengangkat dua tanganku menghamba padanya
bersujud mohon ampunan atas segala dosa padanya

syair panji islami

kami pejuang intifadhah
berdakwahnya kerna allah
mengajak ke jalan allah
semua itu karena allah

kami prajurit siaga 
dimana dan kapan saja
kami siap bela agama
haqul yakin islam tercita


tiap tetes darah perjuangan
akan dapatkan balasan
kami ini hanya insan
yang mengharap ridho tuhan

intifadhah basis islami
organisasi tanpa anarki
kami harap ridho ilahi
bukan pujian insani

kami pejuang islami
yang ma'ruf kami jalani
yang munkar kami perangi
tugas dan kewajiban kami

ingat wahai umat nabi
musuh  nyerang tidak henti
hati-hati umat nabi
banyak orang ngaku nabi

kami siap setiap saay
hancurkan aliran sesat
kami siap setiap saat
memerangi semua maksiat

Sabtu, 23 Maret 2013

subuh menegur kesunyian versi arab

التوبيخ فجر الصمت
تدق على باب ملك الظلام الصمت
الصلاة خير من النوم
الضوء على الأفق الشرقي بعد تبتسم
مع نغمات بلادي الجميلة يتلو
آيات الدعوة إلى الله
في المكالمات بشكل متكرر يقرأ إلهي
الصلاة خير من النوم
لا أحد يرد كل الكائنات
أجاب الذين وحيدا فقط
متى صف مهجور
الفاتحة الآية تمشي ​​وحدك
هذا المشهد عند الفجر




SUBUH MENEGUR KESUNYIAN

Diketuk pintu kesunyian raja kegelapan
asholaatuhairumminannaumm
cahaya diufuk timur belum kasih senyuman
dengan nada-nada indah ku dendangkan
bait-bait panggilan menuju tuhan

di ulang-ulang ku dendangkan panggilan tuhan
asholaatuhairumminannaumm
tak ada yang menyahut semua insan
yang menyahut hanya kesepian
alangkah panjang barisan sepi
berjalan di tamburi ayat fatihah sendiri

itulah kejadian di subuh hari

Mars Intifadhah

intensifikasi dakwah sekolah kita
lahir dari kebangkitan sebuah cita
kerinduan akan peradaban mulia
kecintaan akan kerindhoaan nya


intensifikasi dakwah sekolah kita
sarana perjuangan generasi muda
generasi yang tidak bnyak umbar kata
bangkitdengan kesungguhan dan amal nyata


takkan mungkin umat bangkit dari kejahilan
takkan mungkin umat bangkit dari pangku tangan
kebangkitan umat lahir dari kesungguhan
generasi baru yang telah di nantikan


bersama intifadhah bangkitkan kesaudaraan
akan penting nya sebuah arti kemuliaan
yang diusung dengan dakwah dan perjuangan
yang pasti allah takkan sia-siakan

intifadhah rindu kebangkitan
intifadhah rindu kejayaan
intifadhah rindu kemulyaan